Kamis, 15 Desember 2022

aplikasi teori semiotika Charles Sanders Pierce pada sebuah teks (ayat, hadis, lagu, puisi, cerpen, novel)

 

TUGAS UAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Semiotika

Dosen Pengampu: Dr. Supardi, S.Ag., M.A.

Disusun oleh:

Iqbal Hidayatullah Suteja       530402000034

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2022


 

Pendahuluan

Pada kesempatan ini, kami akan membahas mengenai aplikasi teori semiotika Charles Sanders Pierce pada sebuah teks. Teori semiotika merupakan salah satu teori yang berkaitan dengan pengkodean, pengiriman, dan interpretasi pesan yang disampaikan oleh seorang pengirim kepada penerima. Charles Sanders Pierce merupakan seorang filsuf Amerika Serikat yang dikenal sebagai salah satu pendiri ilmu semiotika.

 

Teori semiotika Pierce banyak diterapkan dalam berbagai bidang, seperti sastra, ilmu komunikasi, dan lain-lain. Pada kesempatan ini, kami akan mengkaji bagaimana teori semiotika Pierce dapat diterapkan pada sebuah teks ayat, hadis, lagu, puisi, cerpen, dan novel.

 

Teori simotika

Ahli simotik Swiss Ferdinand de Saussure (1857–1913). Dia adalah pelopor dalam penelitian linguistik kontemporer. Bukunya, Course de Linguistique Generale, menyajikan teori-teori linguistiknya. 1916 menandai penerbitan buku ini dalam ingatannya. Modernisme dan strukturalisme memengaruhi pemikiran Saussure .Sebagai teori sastra, Saussure juga merupakan salah satu pemikir terkemuka dalam semiotika. Ia memperkenalkan semiologi, yang melihat bagaimana tanda cocok dengan sistem bahasa.

Konsep dan sistem tanda

Mencakup apa saja tanda tersebut dan hukum apa yang mengatur terbentuknya tanda. Hal ini menunjukkan bahwa tanda dan makna dibalik tanda terbentuk dalam kehidupan sosial dan terpengaruhi oleh sistem (atau hukum) yang berlaku di dalamnya

 

 

 

 


Kedua komponen di atas tidak bisa dipisah 1 sama lain

Contoh: Syair merupakan salah satu karya sastra yang sudah ada sejak zaman jahili yang terus berkembang sampai saat ini.

Signifiant : Jahili (kebodohan)

Signifie : Zaman yang mengacu pada peradaban pra islam

(Langue dan Parole)

 Langue adalah sistem bahasa dan sistem abstrak

Parole adalah praktik berbahasa dan bentuk ujaran individu 

Contoh: Syair merupakan salah satu karya sastra yang sudah ada sejak zaman jahili yang terus berkembang sampai saat ini.

Langue : Bahasa syair itu sendiri,  yang mana memiliki bahasa dan aturan tersendiri

Parole : Para penyairnya yang mana bebas membuat dan membahasakan syair tersebut

 

Sinkronik (waktu) dan Diakronik (Bahasa)

Kotak Teks: Ciri-ciri Sinkronik : 
- Membentuk stuktur dan sistem
- Mengkaji Bahasa pada waktu tertentu
- Bersifat deksriptif
- Cakupan kajiannya sempit
Kotak Teks: Ciri-ciri Diakronik : 
- Bahasa selalu dinamis dan berkembang
- Mengkaji Bahasa pada aspek sejarahnya
- Bersifat historis komparatif
- Cakupan kajiannya lebih luas
 

 

 

 

 

 


Contoh: Syair merupakan salah satu karya sastra yang sudah ada sejak zaman jahili yang terus berkembang sampai saat ini.

Sinkronik

Pada zaman jahili, syair disebut sebagai hasil karya sastra yang banyak diminati dan digunakan oleh masyarakat Arab.

Diakronik :

al-Barudi memberikan suatu pembaharuan dalam dunia sastra Arab. Pembaharuan ini bisa dilihat dari meluasnya tema-tema lama dalam pembuatan puisi, yang digabungkan dengan tema-tema baru yang ada di sekitarnya.

 

Sintakmantik dan Paradigmantik

Sintakmantik Tidak bisa dipertukarkan dan Paradigmantik Bisa ditukar asal masih satu paradigma

Contoh: Syair merupakan salah satu karya sastra yang sudah ada sejak zaman jahili yang terus berkembang sampai saat ini.

Sintakmantik :

Mesir bertekad untuk mengusir bangsa Barat

Note : contoh diatas tidak bisa dipertukarkan karena akan sangat merubah makna

Paradigmantik :

Al-Barudi merupakan seorang penyair.

Note : contoh tsb bisa dipertukarkan karena masih satu paradigma

 

 Teori Semiotika CHARLES SANDERS PIERCE

Charles Sanders Pierce (filsuf Amerika)Lahir Massachusetts, 10 September 1839.Meninggal : 19 April 1914 (umur 74) di Milford Pennsylvania. Dari pasangan Benjamin Pierce dan Sarah Hunt Mills. Charles S. Pierce seorang  ahli logika dan dikenal dengan sistem filsafat pragmatisme. Dia ingin menyelidiki apa dan bagaimana proses bernalar manusia. Pierce berpendapat bahwa simbolisme adalah sebuah struktur yang cenderung “dimotivasi” oleh bentuk simulasi. Istilah semiotika dia munculkan sebagai padanan kata untuk logika. Menurut Peirce logika mempelajari cara bernalar dan sesuai dengan hipotesisnya, penalaran dilakukan melalui tanda-tanda.

TANDA

Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh pancra indera manusia dan merupakan sesuatu merujuk (mempresentasikan) hal lain diluar itu sendiri.

OBJEK

Objek atau acuan tanda merupakan konteks yang dalam mplementasinya dijadikan sebagai aspek pemaknaan atau yang dirujuk oleh tanda tersebut

INTERPRETAN

Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya kesuatu makna tertentu

Hal yang dikupas dari teori segitiga atau triangle of meaning adalah persoalan bagaimana makna itu muncul dari sebuah tanda Ketika tanda itu digunakan pada saat berkomunikasi.

Hubungan antara tanda, objek, dan interpretan dapat dilihatpada gambar dibawah

 

                                                                      

Pembagian tanda menurut pierce berdasarkan objeknya

ICON (tanda) : tanda yang berhubungan antara penanda dan petandanya yang bersifat bersamaan dengan bentuk alamiyyah. Misalnya kesamaan sebuah peta dengan wilayah geografis yang digambarkannya foto dll.

INDEKS : tanda yang memiliki keterkaitan eksistensi terhadap petanda atau objeknya. Misalnya tanda asap dengan api, penunjuk jalan, tanda penunjuk angin.

SIMBOL : suatu tanda yang sudah ada aturan atau kesepakatan bersama.


 

Contoh Analisis Penerapan Semiotika Charles Sanders Pierce pada sebuah teks (ayat, hadis, lagu, puisi, cerpen, novel)

Contoh Penerapan semiotika Charles Sanders Pierce ayat alqur,an

Sebagai contoh, kita ambil ayat dari Alquran yang berbunyi: "Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka akan mendapatkan surga yang penuh kenikmatan". Dalam ayat ini, kita dapat melihat adanya simbol-simbol seperti iman, amal shaleh, dan surga yang merupakan tanda-tanda dari konsep-konsep tertentu dalam agama Islam.

 

Menurut teori semiotika Charles Sanders Pierce, setiap simbol memiliki arti yang terkait dengan konsep yang mendasarinya. Dalam ayat tersebut, simbol iman diartikan sebagai keyakinan kepada Tuhan, simbol amal shaleh diartikan sebagai perbuatan-perbuatan baik yang sesuai dengan ajaran agama, dan simbol surga diartikan sebagai tempat kebahagiaan yang akan dicapai oleh orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh.

Contoh Penerapan semiotika Charles Sanders Pierce hadist

Penerapan teori semiotika Charles Sanders Pierce dapat dilihat dari cara ia menganalisis tanda-tanda dan simbol-simbol dalam sebuah teks. Dalam hal ini, kita dapat mengambil sebuah teks hadis untuk dianalisis menggunakan teori semiotika Pierce.

Sebagai contoh, kita ambil sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa syirik, dan Allah mengampuni segala dosa yang selain dari syirik, siapa yang ingin mengambil (janji) keselamatan, maka hendaklah ia mengucapkan: Laa ilaaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah)".

Dalam hadis ini, kita dapat melihat adanya simbol-simbol seperti Allah, dosa, syirik, dan keselamatan yang merupakan tanda-tanda dari konsep-konsep tertentu dalam agama Islam.

Menurut teori semiotika Charles Sanders Pierce, setiap simbol memiliki arti yang terkait dengan konsep yang mendasarinya. Dalam hadis tersebut, simbol Allah diartikan sebagai Tuhan yang satu dan esa, simbol dosa diartikan sebagai perbuatan yang dilarang oleh agama, simbol syirik diartikan sebagai perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, dan simbol keselamatan diartikan sebagai perlindungan dari azab Allah.

 

Dengan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce, kita dapat menganalisis simbol-simbol yang ada dalam hadis tersebut dan mengetahui arti yang terkandung di dalamnya. Selain itu, kita juga dapat mengetahui hubungan antara simbol-simbol tersebut dan bagaimana konsep-konsep tersebut terkait satu sama lain dalam agama Islam.

Contoh penerapan teori di sebuah lagu

Contoh penerapan teori semiotika Peirce dalam sebuah teks lagu dapat dilihat dari bagaimana lirik lagu tersebut menggunakan tanda-tanda dan simbol-simbol untuk menyampaikan makna dan mengekspresikan emosi penyanyi. Misalnya, dalam lagu "Roses" oleh The Chainsmokers, liriknya menggunakan simbol bunga mawar untuk menggambarkan perasaan cinta yang indah dan penuh gairah. Bunga mawar sendiri merupakan tanda yang secara konvensional dianggap sebagai simbol cinta dan romantisme. Dengan menggunakan simbol tersebut, lagu tersebut dapat menyampaikan makna cinta yang dalam dan membangkitkan emosi romantis di dalam hati pendengarnya.

 

Selain itu, teori semiotika Peirce juga dapat diterapkan dalam menganalisis bagaimana lagu tersebut menggunakan metafora dan simile untuk menyampaikan makna secara tidak langsung. Misalnya, dalam lagu "Photograph" oleh Ed Sheeran, liriknya menggunakan metafora "You're the best I ever had" untuk menggambarkan betapa spesialnya orang yang dicintai oleh penyanyi. Metafora ini tidak hanya menyampaikan makna secara langsung tentang cinta, tetapi juga menggunakan perbandingan untuk mengekspresikan bagaimana orang tersebut lebih baik daripada yang pernah dimiliki sebelumnya.

 

Dengan demikian, teori semiotika Peirce dapat diterapkan dalam menganalisis sebuah teks lagu dengan cara mengamati bagaimana lagu tersebut menggunakan tanda-tanda dan simbol-simbol untuk menyampaikan makna dan mengekspresikan emosi penyanyi.

Penerapan contoh dalam cerpen

Teori semiotika Charles Sanders Pierce dapat diterapkan dalam analisis cerpen melalui identifikasi tanda, tanda itu sendiri merupakan simbol yang mewakili suatu makna, dan interpretasi makna tersebut oleh pembaca. Dalam cerpen, simbol-simbol tersebut dapat berupa kata-kata, gambar, atau bahkan tindakan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita.

Contoh:

Dalam cerpen "The Tell-Tale Heart" karya Edgar Allan Poe, simbol yang mewakili kegilaan tokoh utama adalah hati yang terus berkata-kata. Dalam cerpen ini, hati tersebut merupakan tanda yang menunjukkan bahwa tokoh utama sedang mengalami kegilaan. Melalui interpretasi terhadap simbol ini, pembaca dapat memahami bahwa tokoh utama dalam cerpen tersebut sedang dikuasai oleh gila.

Selain itu, simbol lain yang dapat ditemukan dalam cerpen ini adalah ketakutan tokoh utama terhadap mata tua yang dia lihat setiap malam. Mata tersebut merupakan tanda yang menunjukkan bahwa tokoh utama merasa tidak nyaman dengan keberadaan tuan rumahnya. Melalui interpretasi terhadap simbol ini, pembaca dapat memahami bahwa tokoh utama merasa cemas dan terganggu oleh keberadaan tuan rumahnya.

Dengan demikian, teori semiotika Charles Sanders Pierce dapat digunakan untuk menganalisis simbol-simbol dalam cerpen dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Contoh dalam novel

Teori semiotikanya menekankan pentingnya mengidentifikasi dan menganalisis tanda-tanda yang digunakan dalam komunikasi, dan bagaimana tanda-tanda tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi di balik komunikasi tersebut.

Penerapan teori semiotika Peirce dapat dilihat dalam novel dengan cara menganalisis bagaimana penulis menggunakan simbol-simbol dan tanda-tanda dalam cerita untuk menyampaikan makna yang terkandung di dalamnya. Sebagai contoh, dalam novel "The Great Gatsby" karya F. Scott Fitzgerald, tokoh utama, Jay Gatsby, diasosiasikan dengan warna hijau, yang ditunjukkan melalui pakaian, dekorasi rumah, dan bahkan kendaraan yang dia gunakan. Warna hijau dikenal sebagai simbol kekayaan dan kesuksesan, dan dengan mengaitkannya dengan Gatsby, Fitzgerald menggunakan teori semiotika Peirce untuk menyampaikan bahwa Gatsby adalah sosok yang kaya dan sukses.

Selain itu, Gatsby juga diasosiasikan dengan simbol bunga mawar putih, yang ditunjukkan melalui penggunaan bunga mawar putih dalam dekorasi rumahnya dan juga dalam percakapannya dengan tokoh lain dalam cerita. Bunga mawar putih sering diartikan sebagai simbol kemurnian dan kesucian, dan dengan mengaitkannya dengan Gatsby, Fitzgerald kembali menggunakan teori semiotika Peirce untuk menyampaikan bahwa Gatsby adalah sosok yang murni dan suci.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa teori semiotika Peirce dapat diterapkan dalam novel dengan menganalisis bagaimana penulis menggunakan simbol-simbol dan tanda-tanda untuk menyampaikan makna yang terkandung di dalam cerita.

Contoh analisis penerapan teori pada puisi

Contoh analisis penerapan teori semiotika Pierce pada sebuah teks puisi dapat dilihat dalam puisi berikut:

Tak ada yang abadi di dunia ini

Semua pasti berlalu

Hanya kenangan yang tertinggal

Mengingatkan kita pada masa lalu

Dalam puisi ini, tanda yang digunakan adalah kata-kata yang menggambarkan konsep "tak ada yang abadi" dan "kenangan". Kata-kata tersebut dapat diidentifikasi sebagai tanda terikat karena tidak terikat secara langsung dengan objek yang ditunjukkannya.

Makna yang terkandung dalam puisi ini adalah bahwa semua hal di dunia ini pasti berlalu, hanya kenangan yang tertinggal. Makna tersebut dapat diinterpretasikan berdasarkan pengalaman dan latar belakang individu yang membacanya. Misalnya, seorang yang telah kehilangan orang yang dicintainya akan lebih mudah memahami makna puisi ini dan merasakan kesedihan yang terkandung di dalamnya.

Dengan demikian, penerapan teori semiotika Pierce pada teks puisi di atas dapat membantu kita dalam mengidentifikasi tanda-tanda yang digunakan, serta memahami makna yang terkandung di dalamnya.

kesimpulan

Setelah melakukan analisis terhadap teks yang dipilih, kita dapat menyimpulkan bahwa teori semiotika Charles Sanders Peirce dapat diterapkan untuk menganalisis bagaimana sebuah teks menggunakan tanda-tanda dan simbol-simbol untuk menyampaikan makna dan mengekspresikan emosi penulis. Dengan mengamati bagaimana teks tersebut menggunakan tanda-tanda dan simbol-simbol, kita dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya dan bagaimana teks tersebut dapat mempengaruhi pembaca atau pendengarnya. Teori semiotika Peirce juga dapat membantu kita menganalisis bagaimana sebuah teks menggunakan metafora dan simile untuk menyampaikan makna secara tidak langsung. Dengan demikian, teori semiotika Peirce merupakan salah satu teori yang bermanfaat dalam menganalisis sebuah teks dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ilmu naqd (علم النقد)

 النقد: التمييز وإخراج الزيف، شيء جميل وقبيح، دراسة الأعمال الأدبية، والبحث عن القبيح والجميل، ثم إصدار الأحكام المناسبة عنها Ilmu Naqd : Na...