TUGAS UAS
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Semiotika
Dosen Pengampu: Dr.
Supardi, S.Ag., M.A.
Disusun oleh:
Iqbal Hidayatullah Suteja 530402000034
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2022
Pendahuluan
Pada kesempatan
ini, kami akan membahas mengenai aplikasi teori semiotika Charles Sanders
Pierce pada sebuah teks. Teori semiotika merupakan salah satu teori yang
berkaitan dengan pengkodean, pengiriman, dan interpretasi pesan yang
disampaikan oleh seorang pengirim kepada penerima. Charles Sanders Pierce
merupakan seorang filsuf Amerika Serikat yang dikenal sebagai salah satu
pendiri ilmu semiotika.
Teori semiotika
Pierce banyak diterapkan dalam berbagai bidang, seperti sastra, ilmu
komunikasi, dan lain-lain. Pada kesempatan ini, kami akan mengkaji bagaimana
teori semiotika Pierce dapat diterapkan pada sebuah teks ayat, hadis, lagu,
puisi, cerpen, dan novel.
Teori simotika
Ahli simotik Swiss Ferdinand de Saussure (1857–1913).
Dia adalah pelopor dalam penelitian linguistik kontemporer. Bukunya, Course de
Linguistique Generale, menyajikan teori-teori linguistiknya. 1916 menandai
penerbitan buku ini dalam ingatannya. Modernisme dan strukturalisme memengaruhi
pemikiran Saussure .Sebagai teori sastra, Saussure juga merupakan salah satu
pemikir terkemuka dalam semiotika. Ia memperkenalkan semiologi, yang melihat
bagaimana tanda cocok dengan sistem bahasa.
Konsep dan
sistem tanda
Mencakup apa saja tanda tersebut dan hukum apa yang
mengatur terbentuknya tanda. Hal ini menunjukkan bahwa tanda dan makna dibalik
tanda terbentuk dalam kehidupan sosial dan terpengaruhi oleh sistem (atau
hukum) yang berlaku di dalamnya
Kedua komponen di
atas tidak bisa dipisah 1 sama lain
Contoh: Syair
merupakan salah satu karya sastra yang sudah ada sejak zaman jahili yang terus
berkembang sampai saat ini.
Signifiant :
Jahili (kebodohan)
Signifie : Zaman
yang mengacu pada peradaban pra islam
(Langue dan Parole)
Langue adalah sistem bahasa dan sistem
abstrak
Parole adalah praktik berbahasa dan bentuk ujaran
individu
Contoh: Syair merupakan salah satu karya sastra yang
sudah ada sejak zaman jahili yang terus berkembang sampai saat ini.
Langue : Bahasa syair itu sendiri, yang mana memiliki bahasa dan aturan
tersendiri
Parole : Para penyairnya yang mana bebas membuat dan
membahasakan syair tersebut
Sinkronik (waktu)
dan Diakronik (Bahasa)
Contoh: Syair
merupakan salah satu karya sastra yang sudah ada sejak zaman jahili yang terus
berkembang sampai saat ini.
Sinkronik
Pada zaman jahili, syair disebut sebagai hasil karya sastra yang banyak
diminati dan digunakan oleh masyarakat Arab.
Diakronik :
al-Barudi memberikan suatu pembaharuan dalam dunia sastra Arab.
Pembaharuan ini bisa dilihat dari meluasnya tema-tema lama dalam pembuatan
puisi, yang digabungkan dengan tema-tema baru yang ada di sekitarnya.
Sintakmantik dan Paradigmantik
Sintakmantik Tidak bisa dipertukarkan dan Paradigmantik Bisa ditukar
asal masih satu paradigma
Contoh: Syair merupakan salah satu karya sastra yang
sudah ada sejak zaman jahili yang terus berkembang sampai saat ini.
Sintakmantik :
Mesir bertekad untuk mengusir bangsa Barat
Note : contoh diatas tidak bisa dipertukarkan karena
akan sangat merubah makna
Paradigmantik :
Al-Barudi merupakan seorang penyair.
Note : contoh tsb bisa dipertukarkan karena masih satu
paradigma
Teori Semiotika CHARLES SANDERS PIERCE
Charles Sanders Pierce (filsuf Amerika)Lahir
Massachusetts, 10 September 1839.Meninggal : 19 April 1914 (umur 74) di Milford
Pennsylvania. Dari pasangan Benjamin Pierce dan Sarah Hunt Mills. Charles S.
Pierce seorang ahli logika dan dikenal
dengan sistem filsafat pragmatisme. Dia ingin menyelidiki apa dan bagaimana
proses bernalar manusia. Pierce berpendapat bahwa simbolisme adalah sebuah
struktur yang cenderung “dimotivasi” oleh bentuk simulasi. Istilah semiotika
dia munculkan sebagai padanan kata untuk logika. Menurut Peirce logika
mempelajari cara bernalar dan sesuai dengan hipotesisnya, penalaran dilakukan
melalui tanda-tanda.
TANDA
Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat
ditangkap oleh pancra indera manusia dan merupakan sesuatu merujuk
(mempresentasikan) hal lain diluar itu sendiri.
OBJEK
Objek atau acuan tanda merupakan konteks yang dalam
mplementasinya dijadikan sebagai aspek pemaknaan atau yang dirujuk oleh tanda
tersebut
INTERPRETAN
Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep
pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya kesuatu makna
tertentu
Hal yang dikupas dari teori segitiga atau triangle of
meaning adalah persoalan bagaimana makna itu muncul dari sebuah tanda Ketika
tanda itu digunakan pada saat berkomunikasi.
Hubungan antara tanda, objek, dan interpretan dapat
dilihatpada gambar dibawah
Pembagian
tanda menurut pierce berdasarkan objeknya
ICON (tanda) : tanda yang berhubungan antara penanda
dan petandanya yang bersifat bersamaan dengan bentuk alamiyyah. Misalnya
kesamaan sebuah peta dengan wilayah geografis yang digambarkannya foto dll.
INDEKS : tanda yang memiliki keterkaitan eksistensi
terhadap petanda atau objeknya. Misalnya tanda asap dengan api, penunjuk jalan,
tanda penunjuk angin.
SIMBOL : suatu tanda yang sudah ada aturan atau
kesepakatan bersama.
Contoh
Analisis Penerapan Semiotika Charles Sanders Pierce pada sebuah teks (ayat,
hadis, lagu, puisi, cerpen, novel)
Contoh
Penerapan semiotika Charles Sanders Pierce ayat alqur,an
Sebagai contoh,
kita ambil ayat dari Alquran yang berbunyi: "Dan orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal shaleh, mereka akan mendapatkan surga yang penuh
kenikmatan". Dalam ayat ini, kita dapat melihat adanya simbol-simbol
seperti iman, amal shaleh, dan surga yang merupakan tanda-tanda dari
konsep-konsep tertentu dalam agama Islam.
Menurut teori
semiotika Charles Sanders Pierce, setiap simbol memiliki arti yang terkait
dengan konsep yang mendasarinya. Dalam ayat tersebut, simbol iman diartikan
sebagai keyakinan kepada Tuhan, simbol amal shaleh diartikan sebagai
perbuatan-perbuatan baik yang sesuai dengan ajaran agama, dan simbol surga
diartikan sebagai tempat kebahagiaan yang akan dicapai oleh orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal shaleh.
Contoh
Penerapan semiotika Charles Sanders Pierce hadist
Penerapan teori
semiotika Charles Sanders Pierce dapat dilihat dari cara ia menganalisis
tanda-tanda dan simbol-simbol dalam sebuah teks. Dalam hal ini, kita dapat
mengambil sebuah teks hadis untuk dianalisis menggunakan teori semiotika
Pierce.
Sebagai contoh,
kita ambil sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang berbunyi:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa syirik, dan Allah
mengampuni segala dosa yang selain dari syirik, siapa yang ingin mengambil
(janji) keselamatan, maka hendaklah ia mengucapkan: Laa ilaaha illa Allah
(tidak ada Tuhan selain Allah)".
Dalam hadis ini,
kita dapat melihat adanya simbol-simbol seperti Allah, dosa, syirik, dan
keselamatan yang merupakan tanda-tanda dari konsep-konsep tertentu dalam agama
Islam.
Menurut teori
semiotika Charles Sanders Pierce, setiap simbol memiliki arti yang terkait
dengan konsep yang mendasarinya. Dalam hadis tersebut, simbol Allah diartikan
sebagai Tuhan yang satu dan esa, simbol dosa diartikan sebagai perbuatan yang
dilarang oleh agama, simbol syirik diartikan sebagai perbuatan menyekutukan
Allah dengan sesuatu yang lain, dan simbol keselamatan diartikan sebagai
perlindungan dari azab Allah.
Dengan menggunakan
teori semiotika Charles Sanders Pierce, kita dapat menganalisis simbol-simbol
yang ada dalam hadis tersebut dan mengetahui arti yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, kita juga dapat mengetahui hubungan antara simbol-simbol tersebut
dan bagaimana konsep-konsep tersebut terkait satu sama lain dalam agama Islam.
Contoh
penerapan teori di sebuah lagu
Contoh penerapan
teori semiotika Peirce dalam sebuah teks lagu dapat dilihat dari bagaimana
lirik lagu tersebut menggunakan tanda-tanda dan simbol-simbol untuk
menyampaikan makna dan mengekspresikan emosi penyanyi. Misalnya, dalam lagu
"Roses" oleh The Chainsmokers, liriknya menggunakan simbol bunga
mawar untuk menggambarkan perasaan cinta yang indah dan penuh gairah. Bunga
mawar sendiri merupakan tanda yang secara konvensional dianggap sebagai simbol
cinta dan romantisme. Dengan menggunakan simbol tersebut, lagu tersebut dapat
menyampaikan makna cinta yang dalam dan membangkitkan emosi romantis di dalam
hati pendengarnya.
Selain itu, teori
semiotika Peirce juga dapat diterapkan dalam menganalisis bagaimana lagu
tersebut menggunakan metafora dan simile untuk menyampaikan makna secara tidak
langsung. Misalnya, dalam lagu "Photograph" oleh Ed Sheeran, liriknya
menggunakan metafora "You're the best I ever had" untuk menggambarkan
betapa spesialnya orang yang dicintai oleh penyanyi. Metafora ini tidak hanya
menyampaikan makna secara langsung tentang cinta, tetapi juga menggunakan
perbandingan untuk mengekspresikan bagaimana orang tersebut lebih baik daripada
yang pernah dimiliki sebelumnya.
Dengan demikian,
teori semiotika Peirce dapat diterapkan dalam menganalisis sebuah teks lagu
dengan cara mengamati bagaimana lagu tersebut menggunakan tanda-tanda dan
simbol-simbol untuk menyampaikan makna dan mengekspresikan emosi penyanyi.
Penerapan
contoh dalam cerpen
Teori semiotika
Charles Sanders Pierce dapat diterapkan dalam analisis cerpen melalui
identifikasi tanda, tanda itu sendiri merupakan simbol yang mewakili suatu
makna, dan interpretasi makna tersebut oleh pembaca. Dalam cerpen,
simbol-simbol tersebut dapat berupa kata-kata, gambar, atau bahkan tindakan
tokoh-tokoh yang ada dalam cerita.
Contoh:
Dalam cerpen
"The Tell-Tale Heart" karya Edgar Allan Poe, simbol yang mewakili
kegilaan tokoh utama adalah hati yang terus berkata-kata. Dalam cerpen ini,
hati tersebut merupakan tanda yang menunjukkan bahwa tokoh utama sedang mengalami
kegilaan. Melalui interpretasi terhadap simbol ini, pembaca dapat memahami
bahwa tokoh utama dalam cerpen tersebut sedang dikuasai oleh gila.
Selain itu, simbol
lain yang dapat ditemukan dalam cerpen ini adalah ketakutan tokoh utama
terhadap mata tua yang dia lihat setiap malam. Mata tersebut merupakan tanda
yang menunjukkan bahwa tokoh utama merasa tidak nyaman dengan keberadaan tuan
rumahnya. Melalui interpretasi terhadap simbol ini, pembaca dapat memahami
bahwa tokoh utama merasa cemas dan terganggu oleh keberadaan tuan rumahnya.
Dengan demikian,
teori semiotika Charles Sanders Pierce dapat digunakan untuk menganalisis
simbol-simbol dalam cerpen dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Contoh dalam
novel
Teori semiotikanya
menekankan pentingnya mengidentifikasi dan menganalisis tanda-tanda yang
digunakan dalam komunikasi, dan bagaimana tanda-tanda tersebut dapat digunakan
untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi di balik komunikasi tersebut.
Penerapan teori
semiotika Peirce dapat dilihat dalam novel dengan cara menganalisis bagaimana
penulis menggunakan simbol-simbol dan tanda-tanda dalam cerita untuk
menyampaikan makna yang terkandung di dalamnya. Sebagai contoh, dalam novel
"The Great Gatsby" karya F. Scott Fitzgerald, tokoh utama, Jay Gatsby,
diasosiasikan dengan warna hijau, yang ditunjukkan melalui pakaian, dekorasi
rumah, dan bahkan kendaraan yang dia gunakan. Warna hijau dikenal sebagai
simbol kekayaan dan kesuksesan, dan dengan mengaitkannya dengan Gatsby,
Fitzgerald menggunakan teori semiotika Peirce untuk menyampaikan bahwa Gatsby
adalah sosok yang kaya dan sukses.
Selain itu, Gatsby
juga diasosiasikan dengan simbol bunga mawar putih, yang ditunjukkan melalui
penggunaan bunga mawar putih dalam dekorasi rumahnya dan juga dalam percakapannya
dengan tokoh lain dalam cerita. Bunga mawar putih sering diartikan sebagai
simbol kemurnian dan kesucian, dan dengan mengaitkannya dengan Gatsby,
Fitzgerald kembali menggunakan teori semiotika Peirce untuk menyampaikan bahwa
Gatsby adalah sosok yang murni dan suci.
Dengan demikian,
dapat dilihat bahwa teori semiotika Peirce dapat diterapkan dalam novel dengan
menganalisis bagaimana penulis menggunakan simbol-simbol dan tanda-tanda untuk
menyampaikan makna yang terkandung di dalam cerita.
Contoh
analisis penerapan teori pada puisi
Contoh analisis
penerapan teori semiotika Pierce pada sebuah teks puisi dapat dilihat dalam
puisi berikut:
Tak ada yang abadi
di dunia ini
Semua pasti
berlalu
Hanya kenangan
yang tertinggal
Mengingatkan kita
pada masa lalu
Dalam puisi ini,
tanda yang digunakan adalah kata-kata yang menggambarkan konsep "tak ada
yang abadi" dan "kenangan". Kata-kata tersebut dapat
diidentifikasi sebagai tanda terikat karena tidak terikat secara langsung
dengan objek yang ditunjukkannya.
Makna yang
terkandung dalam puisi ini adalah bahwa semua hal di dunia ini pasti berlalu,
hanya kenangan yang tertinggal. Makna tersebut dapat diinterpretasikan
berdasarkan pengalaman dan latar belakang individu yang membacanya. Misalnya,
seorang yang telah kehilangan orang yang dicintainya akan lebih mudah memahami
makna puisi ini dan merasakan kesedihan yang terkandung di dalamnya.
Dengan demikian,
penerapan teori semiotika Pierce pada teks puisi di atas dapat membantu kita
dalam mengidentifikasi tanda-tanda yang digunakan, serta memahami makna yang
terkandung di dalamnya.
kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap teks yang dipilih,
kita dapat menyimpulkan bahwa teori semiotika Charles Sanders Peirce dapat
diterapkan untuk menganalisis bagaimana sebuah teks menggunakan tanda-tanda dan
simbol-simbol untuk menyampaikan makna dan mengekspresikan emosi penulis.
Dengan mengamati bagaimana teks tersebut menggunakan tanda-tanda dan
simbol-simbol, kita dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya dan
bagaimana teks tersebut dapat mempengaruhi pembaca atau pendengarnya. Teori
semiotika Peirce juga dapat membantu kita menganalisis bagaimana sebuah teks
menggunakan metafora dan simile untuk menyampaikan makna secara tidak langsung.
Dengan demikian, teori semiotika Peirce merupakan salah satu teori yang
bermanfaat dalam menganalisis sebuah teks dan memahami makna yang terkandung di
dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar